By
Mantra
“Sedekah
terbaik adalah ketika berbagi orang lain tidak mengetahuinya”
Bapak Ali H. |
Demikian
yang pernah dilakukan oleh Pak Ali H (71). Saat menyadari sound system Masjid
al-Hikmah Kedaton, Lampung hilang, maka dia pun pergi ke toko elektronik secara
diam-diam untuk membeli alat tersebut. Lalu, tanpa sepengetahuan orang, alat
tersebut dipasang sendiri oleh beliau di masjid itu. Maka, jadilah, Masjid
al-Hikmah memiliki sound system lagi dan warga pun bisa mendengar adzan atau
iqamat lagi saat dikumandangkan oleh seorang muadzin.
Bagi
Pak Ali, apa yang dilakukannya itu semata-mata karena Allah SWT. Sebab, kasihan
juga jika di masjid tidak ada sound system. Maka, syiar Islam pun tidak akan
berjalan. Warga atau masyarakat tidak bisa mendengar kapan waktu shalat telah
tiba. Maka, dengan niat yang ikhlas, ketika sound system Masjid al-Hikmah
hilang dicuri maling, segera ia mencari toko elektronik dan membelinya dengan
uangnya sendiri.
Keajaiban
pun menghampiri Pak Ali besok harinya. Saat dia sedang duduk di kursi kerjanya,
tiba-tiba ada seseorang yang tidak dikenal datang. Orang itu sekonyong-konyong
menaruh sebuah bungkusan yang belum diketahui isinya oleh Pak Ali. Setelah
menaruh, orang itu segera pamit keluar. “Katanya, mau beli rokok dulu,” ujar
Pak Ali.
Bungkusan
itu tidak berani diutak-atik oleh Pak Ali. Namun, orang yang ditunggu-tunggu
kok tidak datang lagi. Maka, Pak Ali pun keluar dari kamar kerjanya dan
bertanya pada orang-orang sekantornya perihal orang yang beberapa waktu lalu
masuk ke dalam kamarnya. Anehnya, tak ada satu pun orang yang melihat orang
itu. Padahal, menurut Pak Ali, orang-orang itu jelas masuk ke kamarnya dan
menaruh sebuah bungkusan.
Setelah
sabar ditunggu, akhirnya orang itu memang tidak pernah datang lagi. Maka, Pak
Ali pun memutuskan bahwa bungkusan itu pasti diberikan oleh orang itu untuknya.
Maka, segera setelah itu ia pun membuka bungkusan tersebut. Betapa terkejutnya
Pak Ali, karena di dalam bungkusan terdapat banyak sekali uang, yang nilainya
berlipat-lipat dari harga sound system yang pernah ia beli untuk kepentingan
masjid kemarin.
Seketika
Pak Ali pun teringat akan keajaiban sedekah. “Ya, begitulah Mas, jika kita mau
bersedekah, apalagi untuk tempat ibadah,” ujar lelaki berusia 71 tahun, tanpa
mau merinci berapa jumlah uang dalam bungkusan tersebut. “Ya, pokoknya
berlipat-lipat dari harga sound system,” ujarnya.
Setelah
kejadian itu, Pak Ali pun semakin yakin akan Kasih Allah kepada orang-orang
yang berbagi. Karena itu, ia pun selalu berpesan kepada siapa saja untuk tidak
sungkan-sungkan berbagi. Setiap kali kita dapat uang, misalnya gaji, segera
kita bagikan kepada orang lain, seperti fakir miskin, anak yatim, dan orang
yang membutuhkan lainnya. Bahkan, ia pun menyarankan agar menyisihkan sebagian
uangnya untuk kedua orang tua kita, apabila mereka masih hidup. “Ya, kirim 100
atau 200 ribu tiap bulan buat orang tua kita di kampung. Itu pasti akan membuat
mereka senang, meski mereka tak mengharapkannya,” ujarnya berpesan kepada Hidayah.
Menurut
Pak Ali, selama orang tua kita masih hidup, maka seorang anak harus selalu
berbakti kepada orang tuanya. Meski jutaan atau milyaran rupiah kita keluarkan
untuk kedua orang tua, maka hal itu tetap tidak bisa mengganti jasa mereka
terhadap kita. Meski setiap bulan, kita selalu mengirim orang tua uang, hal itu
tetap tidak bisa mengganti kasih sayang mereka terhadap kita. Karena itu, yang
bisa kita lakukan, adalah berusaha semaksimal untuk berbuat baik kepada kedua
orang tua. Kalau kita punya uang, ya usahakan setiap bulan bisa mengirimi
mereka. Tidak perlu berapa jumlah nilainya. Karena, sekali lagi, sebesar apapun
uang yang kita berikan kepada kedua orang tua, hal itu tetap tidak bisa
mengganti apa yang pernah mereka berikan kepada kita.
Keajaiban
berbagi juga pernah Pak Ali rasakan saat awal-awal pembangunan Masjid
al-Hikmah. Dulu, sebelum masjid ini berdiri, ia bercita-cita sekali agar bisa
punya masjid yang unik dan indah di sekitar rumahnya. “Padahal, saat itu saya
sedang tidak punya uang,” ujarnya. Namun, cita-citanya untuk bisa mendirikan
masjid sudah kuat terpatri dalam dirinya.
Dan
alhamdulillah, ketika niat itu baru saja ia tanamkan, tiba-tiba kerjaannya
lancar. Ia mendapatkan proyek dari pertamina untuk menyediakan barang-barang
kapal (supplier) yang berlabuh di Panjang dan Kota Agung, sekaligus
ditugaskan menjadi pemeliharanya (maintenance). Seketika itu juga ia
memiliki rejeki yang cukup. Maka, niat untuk membangun Masjid al-Hikmah pun ia
mulai. Tentunya, sebagian besar uang pembangunan berasal dari warga dan para
donatur. Namun, sosoknya yang dipercaya sebagai Ketua Pembangunan Masjid,
kerapkali nyumbang uang pembangunan secara diam-diam. “Jadi, begitu Mas, jalan
dari Tuhan ada saja. Kita baru saja punya niat yang baik, Tuhan sudah mendengar
dan melancarkan segala usaha kita,” ujarnya.
Maka
dari itu, pesannya, kita tidak usaha ragu untuk berbagi jika untuk kebaikan
umat, apalagi sarana ibadah. “Misalnya kita lihat di masjid atau mushola belum
ada ini dan itu, kita segera membelikannya. Gak usah mikir-mikir lagi. Insya
Allah, Tuhan pasti akan membalasnya dalam waktu yang tidak terduga-duga,”
pesannya lagi.
Seperti
yang ia alami saat membeli sound system untuk Masjid al-Hikmah. Tanpa
diduga-duga, besok harinya Tuhan sudah membalasnya, dan nilainya jauh lebih
tinggi lagi. Ia pun kemudian menyitir ayat al-Qur'an yang menyatakan bahwa
Allah akan membalas segala kebaikan kita hingga tujuh ratus kali lipat. Sekecil
apapun kebaikan kita, maka Tuhan pasti akan membalasnya.
Bagi
Pak Ali sendiri, sudah banyak keajaiban yang ia alami dalam hidupnya berkaitan
dengan sedekah. Namun, yang selalu ia ingat betul adalah tentang sound system
itu. Dan menurutnya, kebaikan itu bukan bermaksud untuk dikisahkan kepada orang
lain, tapi agar bisa menjadi inspirasi buat yang lain untuk melakukan hal yang
sama.
Demikian
pengalaman sedekah yang pernah dilakukan oleh lelaki dengan beberapa orang cucu
ini. Dari kisah ini ada beberapa catatan penting yang perlu kita renungkan.
Pertama, bersedekahlah maka Tuhan pasti akan membalasnya dalam
waktu yang tidak terduga. Besok, lusa atau kapa saja, Tuhan pasti akan membalas
segala kebaikan yang pernah dilakukan oleh hamba-Nya. Dan sedekah itu tidak
akan pernah mengurangi jatah kita sama sekali. Tampaknya memang akan mengurangi
uang yang kita sedekahkan, tetapi sesungguhnya uang kita akan bertambah. Sebab,
uang yang kita sedekahkan itu hakekatnya sedang kita tabung di bank Allah. Dan
Allah sendiri yang akan memberikan keuntungan (laba) kepada kita dalam jumlah
yang sangat jauh lebih besar.
Kedua, sedekah yang baik adalah ketika kita berbagi, orang
lain tidak mengetahuinya. Ya, sedekah itu bukan untuk disebut-sebut atau ingin
dipuji. Kalau kita mau berbagi, ya berbagilah karena Allah SWT, bukan karena
mendapatkan pujian atau sanjungan dari orang. Insya Allah, sedekah yang
dilakukan dengan ikhlas, maka pahalanya pun akan berlipat ganda dan tentunya,
gantinya dari Allah pun akan lebih cepat.
Masihkah
Anda ragu untuk bersedekah?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar